Selasa, Juli 13, 2010

meja kayu

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan
anaknya.Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang
berusia 6 tahun.

Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak
menentu.Penglihatan nya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.
Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orang
tua yang pikun ini sering
mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang
rabun,membuatnya susah untuk menyantap makanan.Sendok dan garpu kerap
jatuh ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah
membasahitaplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar.

Mereka merasa direpotkan dengan semua ini."Kita harus lakukan
sesuatu,"ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk
pak tua ini."

Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di
sudutruangan. Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian,
saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring,
keduanya
juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka,
terdengarisak sedih dari sudut ruangan. Ada airmata yang tampak
mengalir dari gurat keriput si kakek. Namun, kata yang keluar dari
suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam.Suatu
malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yangsedang
memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. "Kamusedang
membuat apa?". Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja kayubuat
ayah dan ibu untuk makan saatku besar nanti.Nanti, akan kuletakkan di
sudut itu, dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu tersenyum dan
melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan
terpukul.Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmatapun mulai
bergulir darikedua pipi mereka.Walau tak ada kata-kata yang terucap,
kedua orangtuaini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.

Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan
bersama dimeja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring
yang jatuh,
makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa
makanbersama lagi di meja utama.
============ ========= ========= ========= ========= =====

Guys, anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu
mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka
akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.

Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang
lain
dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa
kelak. Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "bangunan
jiwa" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-
anak.

Mari, susunlah bangunan itu dengan bijak. Untuk anak-anak kita, untuk
masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk mereka lah kita akan
selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama
halnya dengan
tabungan masa depan.
============ ========= ========= ========= ========= ========

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk Jika anak hidup
dalam kekerasan, ia belajar berkelahi
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa
bersalah
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar
mencari
cinta
di seluruh dunia.

Betapa terlihat disini peran orang tua sangat penting karena mereka
diistilahkan oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat
melesatkan
anak-anak dalam menapaki jalan masa depannya.
Tentu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus
lebih
baik dari hari ini dan tentu kita selalu berharap generasi yang akan
datang harus lebih baik dari kita.

TendaSemangat