Minggu, Mei 31, 2009

Kisah Raja dan Emas

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia mempunyai banyak sekali emas dan
kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.

Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satu dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.

Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya, "apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu disini?", jawab orang itu "tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu",

lalu tanya prajurit itu lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas", jawab orang itu lagi "tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis".

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan,melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya "hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup?" ,jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku".

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu "mengapa engkau diam disini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?", mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi "atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?", orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi

"tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?", sambil menatap prajurit, orang itu menjawab "tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu". "lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu" tanya prajutit itu lagi.

"Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting" jawabnya lugu. Prajurit ini semakin penasaran "mengapa bisa begitu?", "bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas tuan"

prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah Saya ambil", "tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu?" tanya prajurit lagi, "saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya,

inilah saatnya saya mengambil keputusan, jika saya gantikan emas ini engan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini,untuk menjadikannya emas yang murni", tak lama lagi lonceng istana berbunyi,tanda berakhir sudah kegiatan mereka.

Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata "wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja" kata-kata aja itu disambut hangat oleh rakyatnya.

Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal "dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya". Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya,dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

Dikutip dari : Kumpulan Sharing dan Cerpen Judul Asli: When We Have to Choice Berharap melalui alkisah diatas kita dapat merefleksi diri dalam mencari pasangan hidup :

Bagi yang sedang mencari pasangan alias cari pacar(setengah hari untuk memilih) Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu, artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNya tentang pasangan Anda.

Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenungkan) Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat,ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, memang kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yangm memilih emas tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu waktu kita melepaskannya kita mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara objektiv siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya, begitu Anda tahu tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah, tinggal bagaimana Anda menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak,"cinta selalu berjuang", dan jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda, justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin). Anda malah harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda yang terpenting adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, segala sesuatu selalu ada jalan keluarnya. Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini.

Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan) Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya, jangan berfikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda, jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya dengan orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puas dengan diri pasangan Anda,maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri,jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya.

Jadi percayalah kalau Tuhan pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang paling berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi ???, ingatlah si dia adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau meyia-nyiakan emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah yang telah Tuhan berikan. Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Tuhan, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia

Quotes of Happiness

"Happiness is a choice that requires effort at times."
Anonymous


"Most people would rather be certain they're miserable, than risk being happy."
Robert Anthony


"Action may not always bring happiness; but there is no happiness without action."
Benjamin Disraeli


"The Constitution only gives people the right to pursue happiness. You have to catch it yourself."
Benjamin Franklin


"Happiness is not a destination. It is a method of life." -
Burton Hills


When one door of happiness closes, another opens; but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has opened for us."
Helen Keller


"The best way to cheer yourself up is to try to cheer somebody else up."
Mark Twain


"Most folks are about as happy as they make up their minds to be."
Abraham Lincoln


"A lifetime of happiness! No man alive could bear it: it would be hell on earth."
George Bernard Shaw


"The pursuit of happiness is a most ridiculous phrase; if you pursue happiness you'll never find it."
C P Snow

Kisah Cinta Sejati

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranyapernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasamengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya danpengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepadasuaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurangkita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-haldari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar danmencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya,sekitar 3 halaman.

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidakdia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar,lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia
"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidakmencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku.Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan danungkapan cinta serta isi hati suaminya.

Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis.

Pesan morale :Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kitasayangi dan kita cintai.
Cinta hanya akan membawa kebahagian dan saling berbagiuntuk memahami kekurangan masing-masing. mencintai dengan apa adanya.

Cinta tak pernah menyakiti, yang sebenarnya adalahmenambah kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang hidup, sebagai kasih karunia Tuhan yang terbaik.

http://www.gsn-soeki.com/wouw/?koleksi-artikel-utk-semuaChieko

Mana Ciuman Untukku?

Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy. Ayah Cindy bekerja enam
hari dalam seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari
kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka,
memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya.
Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu
kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.

Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah
temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu
Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman
selamat malam pada mereka berdua.
"Ibu sayang padamu," kata ibu Debbie.
"Aku juga sayang Ibu," gumam Debbie.
Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang
memberikan ciuman apa pun padanya.. Juga tak ada yang pernah
mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil
berpikir, Mestinya memang seperti itu .
Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya.
"Kau senang di rumah Debbie?" tanya ibunya.
"Rumah ini sepi sekali tanpa kau," kata ayahnya.
Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtuanya.
Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah
memeluknya atau mengatakan menyayanginya ? Apa mereka tidak
menyayanginya? .

Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie.
Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua
kandungnya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.

Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtuanya.
"Selamat malam,"katanya. Ayahnya,yang sedang membaca koran, menoleh.
"Selamat malam,' sahut ayahnya.
Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum. "Selamat malam, Cindy."
Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi.
"Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?" tanyanya.
Ibunya tampak bingung. "Yah," katanya terbata-bata, "sebab... Ibu
rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih
kecil. Itu saja."
Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah.
Akhirnya ia memutuskan untuk kabur. ia akan pergi kerumah
Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada
orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya.
Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah
Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang
mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie.
Maka ia membatalkan rencananya dan pergi.
Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah
mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya
bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang di
dunia ini.
Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku.
Ia duduk lama, sambil berpikir, hingga hari gelap. Sekonyong-konyong
ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil . Ia akan membuatnya
berhasil.

Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. sang ayah
langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas.
Begitu Cindy masuk, ibunya berseru," Dari mana saja kau? Kami cemas
sekali!".
Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan
ciuman di pipi, sambil berkata,"Aku sayang padamu, Bu." Ibunya sangat
terperanjat, hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy menghampiri ayahnya
dan memeluknya sambil berkata,"Selamat malam, Yah. Aku sayang
padamu," Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang
terperangah di dapur.
Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman
lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup
ibunya.
"Hai, Bu,"katanya. "Aku sayang padamu."
Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan
setiap bulan. Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan
kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka
tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa. Ia telah
membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu
malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu
kamarnya terbuka dan ibunya masuk.
"Mana ciuman untukku ?" tanya ibunya, pura-pura marah.
Cindy duduk tegak. "Oh, aku lupa," sahutnya. Lalu ia mencium ibunya.
"Aku sayang padalmu, Bu." Kemudian ia berbaring lagi.
"Selamat malam,"katanya, lalu memejamkan mata. Tapi ibunya tidak
segera keluar. Akhirnya ibunya berkata. "Aku juga sayang padamu."
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy."Dan jangan
pernah lupa menciumku lagi," katanya dengan nada dibuat tegas.
Cindy tertawa. "Baiklah,"katanya. Dan ia memang tak pernah lupa lagi.

Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu
memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya
menjadi merah.
Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya
adalah, :Mana ciuman untukku?" Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang,
ibunya akan berkata, Aku sayang padamu. Kau tahu itu, bukan?"
"Ya, Bu," kata Cindy. "Sejak dulu aku sudah tahu."

Sumber dari Chicken Soup For the Kid's Soul

Rgds
Lydia

"Bila kita ingin mengubah sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari
dan ingin agar orang lain melakukannya pada diri kita sendiri, Lakukan
& mulailah dari diri kita sendiri. Jangan putus asa!!!"

* Bila jadi orangtua kelak, untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya,
"Cium dan Peluklah".

Aku Bersamamu Sayang

Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan.
Mereka adalah pasangan yg saling mencintai dan anak
itu adalah buah hati mereka. Saat anak tersebut
berumur dua tahun, suatu pagi si ayah melihat
sebotol obat yg terbuka. Dia terlambat untuk ke
kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya
dan menyimpannya di lemari. Istrinya, karena
kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal
tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang
memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat
tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat
tersebut adalah obat yg keras yg bahkan untuk orang
dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri
segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak
tidak tertolong. sang istri ngeri membayangkan
bagaimana dia harus menghadapi suaminya.

Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat
anaknya yang telah meninggal, dia melihat kepada
istrinya dan mengucapkan 3 kata.

PERTANYAAN :
1. Apa 3 kata itu ?
2. Apa makna cerita ini ?


Scroll down to read....



JAWABAN :

Sang Suami hanya mengatakan "AKU BERSAMAMU SAYANG"

Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka
adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal,
tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya
mencari-cari kesalahan pada sang istri. lagipula
seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan
menyimpan botol tersebut maka hal ini tdk akan
terjadi.

Tidak ada yg perlu disalahkan. Si istri juga
kehilangan anak semata wayangnya. Apa yg si istri
perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami
dan itulah yg diberikan suaminya sekarang.

Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara
pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih
sedikit permasalahan di dunia ini.

"Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil"

Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan
ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya
banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.

MORAL CERITA

Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang
waktu hanya untuk mencari kesalahan org lain atau
siapa yg salah dalam sebuah hubungan atau dalam
pekerjaan atau dengan org yg kita kenal. hal ini
akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam
hubungan antar manusia.

Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan
ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya
banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.



Cerita ini juga kuambil dari milis. Cerita yang sangat menggugah... Karena selama ini kita lebih sering ketemu sama orang yang BEJ, "Blaming Excused, Justify"

Kebanyakan dari kita lbih suka menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan yang tidak salah, mengkambinghitamkan orang awam untuk membenarkan diri kita... Begitu banyak alasan untuk pembenaran diri atas kesalahan yang sudah kita buat.

So, artikel ini sebagai cermin buat kita semua. Smoga, kita bisa introspeksi diri. Dan menjadi manusia yang lebih baik lagi..

Amin.

Sebelum kau ceraikan aku, gendonglah aku

Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia.
Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.

Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening.
Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.
Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka.
Dew hadir dalam kehidupanku.

Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dew yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya. Dew berkata , "Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis." Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, "Pria sepertimu,begitusuk ses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis."
Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu- ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor" Kelihatan ia jadi tidak
senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yang baik.
Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV.

Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer,membayangk an tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.
Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.
Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku.
Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kitaakan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya," Ada sesuatu yang harus kukatakan" Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir. "Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.
Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut, "kenapa?" "Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,"Kamu bukan laki- laki!".

Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew. Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surai perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari
perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian.. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan. Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.

Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum
menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.
Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.

Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?"
Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku.
Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku dilenganmu", katanya,

"Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu."

Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.
Aku memberitahukan Dew soal syarat- syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh.
Kata-katanya membuatku merasa tidak enak. Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing.
Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,"Wah, papa membopong mama, mesra sekali" Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut," Mari kita mulai hari ini,jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana ."

Hari keempat,ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku.
Bayangan Dew menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak,dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat.
Aku tidak memberitahu Dew tentang ini.

Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,"Kelihatann ya tidaklah sulit membopongmu sekarang" Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat, "Semua pakaianku
kebesaran". Aku tersenyum. Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bias membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi, aku merasakan perasaan sakit Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. "Pa,sudah waktunya
membopong mama keluar"

Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.
Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua".
Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra". Aku melompat turun dari mobil tanpa Sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga.
Dew membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius". Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam".
Kutepiskan tanganya dari dahiku "Maaf, Dew,Aku Cuma bisa bilang maaf padamu,Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi.Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan
menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu" Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan
tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah took bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku.

Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan?

Aku tersenyum, dan menulis " Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua..."

Akibat dari Perbedaan Persepsi

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :

Pertama
Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.

Kedua
Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus.
Dan kenyataan terjadi,
bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal,
anak yang sulung bertambah kaya
sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.

Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah.
Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku,
akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih".

"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi
atau pulang dari rumah ke toko
dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari.
Akibatnya saya harus naik becak atau andong,
padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja,
tetapi karena pesan ayah itu,
akibatnya pengeluaranku bertambah banyak"

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.

Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah.
Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih
kepada orang yang berhutang kepada saya,
maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modaltidak susut".

"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko
atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari,
maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit
dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka,
dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup."

"Sehingga karena kebiasaan itu,
orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris,
karena mempunyai jam kerja lebih lama".

MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda. Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita...
pilihan ada di tangan anda.
'Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa'

Idealisme Wanita

Sebuah toko mewah baru saja dibuka di kota New York, dimana para wanita usia di atas 17 tahun boleh masuk untuk mencari pria yang akan dijadikan suaminya.

Pada petunjuk instruksi di pintu masuk toko itu, tertulis aturannya antara lain sebagai berikut:
Anda hanya bisa masuk ke toko ini satu kali saja dan tidak diperkenankan kembali lagi
Terdapat enam lantai dengan ruang kaca yang berisi para pria dengan ciri tertentu, silahkan amati dan baca dengan teliti deskripsi sifat-karakter calon suami yang berada di lantai itu.

Seiring dengan bertambah-tingginya lantai, maka atribut keterangan para pria akan bertambah spesifik untuk memuaskan Anda

Anda boleh memilih seorang pria yang akan dijadikan suami pada lantai tersebut, atau silahkan naik ke lantai berikutnya. Namun Anda tidak boleh turun ke lantai sebelumnya, kecuali berjalan terus keluar toko ini.

Seorang wanita karier berusia 30-an masuk ke toko unik tersebut untuk mencari seorang pria agar dijadikan suaminya. Inilah yang terjadi di dalam toko itu:
Ia naik ke lantai-1, menemukan deksripsi para pria sbb: Mereka punya kerja dan Taat Ibadahnya

Ia terus naik ke lantai-2, menemukan deskripsi sbb: Para pria ini sudah punya kerja mapan, taat ibadahnya, dan menyayangi anak-anak

Ia terus naik ke lantai-3, membaca deskripsi sbb: Para pria ini sudah punya kerja mapan, taat ibadahnya, menyayangi anak-anak, dan penampilannya rupawan.

Ia mulai ragu-ragu, namun si wanita karier ini terus naik ke lantai-4, menemukan deskripsi sbb: Para pria ini sudah punya kerja mapan, taat ibadahnya, menyayangi anak-anak, tampan, dan suka membantu pekerjaan rumah tangga.

Ia termanggu, dan berkata dalam hatinya: "Ah, beruntung sekali saya jika mendapatkan suami seperti ini. Tapi saya yakin, pria yang ada lantai atas akan lebih baik lagi".

Maka ia terus naik lagi ke lantai-5 dan menemukan deskripsi sbb: Para pria ini sudah punya kerja mapan, taat ibadahnya, menyayangi anak-anak, tampan, dan suka membantu pekerjaan rumah tangga, serta romantik dalam bercinta. Ia sangat puas dengan kriteria calon suami seperti di lantai ini, namun ada dorongan penasaran untuk mencari yang dikiranya lebih baik lagi di lantai berikut.

Pada lantai-6, tertulis keterangan sbb: ANDA MERUPAKAN PENGUNJUNG YANG KE 931448 di lantai ini. Tidak ada seorang pria-pun di lantai ini yang anda bayangkan. Semua lantai ini adalah bukti bahwa para wanita sangat sukar MENDAPAT APA YANG BISA MEMUASKAN dirinya. Terima kasih telah berbelanja di toko ini. Perhatikan langkah anda pada saat menuruni tangga, langsung menuju Exit. Have a Nice Day.

Silahkan teruskan cerita ini untuk bahan renungan para pria, dan untuk semua para wanita yang dapat dipercaya untuk menerima kebenaran.

Salah Paham Dalam Rumah Tangga

Sebuah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah tangga.

Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka,tetapi segalanya sudah terlambat. Membawa nenek utk tinggal bersama menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah menghianati ikrar cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama .

Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga tamat kuliah.Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar matahari,tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata :"Mari,kita jemput nenek di kampung".

Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan.Aku sungguh menikmati saat-saat seperti itu.

Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata kepada suami:"Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada nenek:"Ibu, rumah dengan bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih gembira."Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa: "Ibu, ini kebiasaan orang kota , lambat laun ibu akan terbiasa juga."

Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil membawa bunga,dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil menggeleng-gelengka n kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia selalu tanya itu berapa harganya ,ini berapa.Setiap aku jawab, dia selalu berdecak dengan suara keras.Suamiku memencet hidungku sambil berkata:"Putriku, kan kamu bisa berbohong.Jangan katakan harga yang sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.

Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan sendok, itulah cara dia protes.

Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya; dia suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa untuk dijual katanya.Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua kumpulan kantong plastik.

Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali lagi pada saat dia sudah tidur.Suatu hari, nenek mendapati aku sedang mencuci piring malam harinya, dia segera masukke kamar sambil membanting pintu dan menangis.Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil berkata:"Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan pring itu bisa membuatmu mati?"

Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana mejadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku, seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?Demi menjaga suasana pagi hari tidak terganggu, aku selalu membeli makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Lu di, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku.Dan dia akhirnya berkata:"Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama kami setiap pagi."Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba canggung itu.

Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar semua.Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!.Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku, nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh……suamiku segera mengejarnya keluar rumah.

Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku. Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Lu Di, sebaiknya kamu periksa ke dokter."Hasil pemeriksaan menyatakan aku sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku minta ampun tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat sangat buruk?

Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi, memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu. Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yg sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.

Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi mencarinya di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg melihatku dengan wajah bingung."Ibunya pak direktur baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit. Mulutku terbuka lebar.Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang jasad nenek yg terbujur kaku. Sambil menangis aku menjerit dalam hati:"Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?"Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa denganku,jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.

Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika........ ....dimatanya, akulah penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat.Kami hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.

Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita didalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi. Aku masuk kedalam dan berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jangtungku terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.

Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak.. mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka.Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar. Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi..... ...., semua berlalu begitu saja.

Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak bersalah.

"Suatu hari pulang kerja,aku melihat dia duduk didepan ruang tamu. Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja, tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu.2 bulan hidup sendiri, aku sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata kepadanya:"" Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya"" .Dia melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.

Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya."" Lu Di, kamu hamil?"" Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg menglir keluar dengan derasnya. Aku menjawab:""Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah boleh pergi"".Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air matanya terasa menembus lengan bajuku.Tetapi di lubuk hatiku, semua sudah berlalu, banyak hal yg sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali."Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata:"Maafkan aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan.Cinta diantara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah akibat kesengajaan darinya.

Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah menyentuh semua makanan pembelian dia, tidak menerima semua hadiah pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap tidak berbekas.

Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar nenek. Malam hari, terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia lupa........ , itu adalah dulu, saat cintaku masih membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku itu bukan lagi suatu masalah.

Suatu malam di musim semi, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar, sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit. Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku berteriak histeris memanggil namanya.

Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya………aku pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya, tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah mukjijat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi perduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar nenek lalu menyalakan komputer.

Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku masih berpikir dia sedang bersandiwara…………Sebuah surat yg sangat panjang ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami."Anakku, demi dirimu aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku. Aku tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Didalam komputer ini, ayah mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah."""Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup selama bertahun -tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah orang yg paling ayah cintai"".

Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK , SD , SMP, SMA sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap didalamnya. Dia juga menulis sebuah surat untukku.""Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya kesempatan untuk memberikannya pada anak kita. Pada bungkusan hadiah tertulis semua tahun pemberian padanya""."

Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: "Sayang, bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya".Dengan susah payah dia membuka matanya, tersenyum... ......... ..anak itu tetap dalam dekapannya, dengan tangannya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah. Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di tangan sambil berurai air mata........ ......... ...

Teman2 terkasih, aku sharing cerita ini kepada kalian, agar kita semua bisa menyimak pesan dari cerita ini.Mungkin saat ini air mata kalian sedang jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah pesan dari cerita ini :"Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam hati. Siapa tau apa yg akan terjadi besok? Ada sebuah pertanyaan: Jika kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal yg telah kita perbuat? atau apa yg telah kita ucapkan? Sebelum segalanya menjadi terlambat, pikirlah matang2 semua yg akan kita lakukan sebelum kita menyesalinya seumur hidup.

Butir Padi Pertanda Kasih

Dua bersaudara bekerja bersama-sama di ladang milik keluarga mereka.
Yang seorang telah menikah dan memiliki sebuah keluarga besar. Yang
lainnya masih lajang. Ketika hari mulai senja, kedua bersaudara itu
membagi sama rata hasil yang mereka peroleh.

Pada suatu hari, saudara yang masih lajang itu berpikir, "Tidak adil
jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih
lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Karena itu, setiap malam ia
mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan menaruhnya di
lumbung milik saudaranya.

Sementara itu, saudara yang telah menikah itu berpikir dalam hatinya,
"Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku
punya istri dan anak-anak yang akan merawatku di masa tua nanti,
sedangkan saudaraku tidak memiliki siapa pun dan tidak seorang pun
akan peduli padanya pada masa tuanya." Karena itu, setiap malam ia
pun mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan menaruhnya di
lumbung milik saudara satu-satunya itu.

Selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu menyimpan rahasia itu
masing-masing, sementara padi mereka sesungguhnya tidak pernah
berkurang, hingga suatu malam keduanya bertemu, dan barulah saat itu
mereka tahu apa yang telah terjadi. Mereka pun berpelukan.

Jangan biarkan persaudaraan rusak karena harta, justru pereratlah
persaudaraan tanpa memusingkan harta.

Bagaimanakah kita mampu membangun persaudaraan yang diwarnai kasih
seperti kisah di atas tadi? Kedua orang saudara tadi belajar memahami
kebutuhan satu sama lain. Yang masih lajang dapat melihat tentulah
lebih banyak kebutuhan saudaranya yang sudah berkeluarga daripada
kebutuhannya sendiri. Sementara yang sudah berkeluarga mampu memahami
saudaranya yang masih lajang itu tidak memiliki siapa-siapa, dia lebih
membutuhkan kekayaan daripada dirinya.

Kemampuan untuk memahami itu bisa menjadi kenyataan dalam perbuatan
kalau mereka tidak lagi menjadikan kekayaan sebagai satu-satunya
sumber kehidupan. Mereka lebih menomorsatukan bagaimana orang lain
bisa hidup layak di dunia ini, dengan konsekuensi diri mereka pun lalu
dinomorduakan.

Sendal Jepit Istriku

Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal
dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh, betapa
tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini,
makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah.
Sayur sop rasanya manis bak kolak pisang, sedang
perkedelnya asin tak ketulungan.

"Ummi... Ummi, kapan kamu dapat memasak dengan benar?
Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak
keaseman, ya kepedesan!" Ya, aku tak bisa menahan
emosi untuk tak menggerutu.

"Sabar Bi, Rasulullah juga sabar terhadap masakan
Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul? ucap
isteriku kalem.

"Iya. Tapi Abi kan manusia biasa. Abi belum bisa sabar
seperti Rasul. Abi tak tahan kalau makan terus menerus
seperti ini!" Jawabku masih dengan nada tinggi.

Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat
isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Kalau sudah
begitu, aku yakin pasti air matanya merebak.

***

Sepekan sudah aku ke luar kota . Dan tentu, ketika
pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan
untuk menemukan baiti jannati di rumahku. Namun apa
yang terjadi? Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa
yang kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah
mumet tujuh keliling. Bayangkan saja, rumah
kontrakanku tak ubahnya laksana kapal pecah. Pakaian
bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini.
Piring-piring kotor berpesta-pora di dapur, dan
cucian, wouw! berember-ember. Ditambah lagi aroma bau
busuknya yang menyengat, karena berhari-hari direndam
dengan deterjen tapi tak juga dicuci. Melihat keadaan
seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut
dada.

"Ummi... Ummi, bagaimana Abi tak selalu kesal kalau
keadaan terus menerus begini?" ucapku sambil
menggeleng-gelengka n kepala. "Ummi... isteri sholihah
itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga
harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah
tangga. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju,
beresin rumah?"

Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan
tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu. "Ah...
wanita gampang sekali untuk menangis," batinku. "Sudah
diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri
shalihah? Isteri shalihah itu tidak cengeng," bujukku
hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai.

"Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah
ngomel-ngomel terus. Rumah ini berantakan karena
memang Ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Jangankan
untuk kerja, jalan saja susah. Ummi kan muntah-muntah
terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali,"
ucap isteriku diselingi isak tangis. "Abi nggak
ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil
muda..." Ucap isteriku lagi, sementara air matanya
kulihat tetap merebak.

Hamil muda?!?!

***

Bi..., siang nanti antar Ummi ngaji ya...?" pinta
isteriku.

"Aduh, Mi... Abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat
sendiri saja ya?" ucapku.

"Ya sudah, kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja,
mudah-mudahan nggak pingsan di jalan," jawab isteriku.

"Lho, kok bilang gitu...?" selaku.

"Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala
Ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi
ditambah berdesak-desakan dalam dengan suasana panas
menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak
kenapa-kenapa, " ucap isteriku lagi.

"Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja," jawabku
ringan.

Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan.
Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput
isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi
rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku
mengaji. Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu
berjajar, ini pertanda acara belum selesai.
Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu
satu persatu. Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan
harganya begitu mahal."Wanita, memang suka yang
indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu," aku
membathin. Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada
sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah.

Dug! Hati ini menjadi luruh.

"Oh....bukankah ini sandal jepit isteriku?" tanya
hatiku. Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang
tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh
tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru
sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan
isteriku. Sampai-sampai kemana ia pergi harus
bersandal jepit kumal. Sementara teman-temannnya
bersepatu bagus.

"Maafkan aku Maryam," pinta hatiku.

"Krek...," suara pintu terdengar dibuka. Aku
terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping.
Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong
bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah
warna baju dan jilbab umminya. Beberapa menit setelah
kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti
yang lain. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku
menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu,
tapi isteriku belum juga keluar. Penantianku berakhir
ketika sesosok tubuh berabaya gelap dan berjilbab
hitam melintas. "Ini dia mujahidahku! " pekik hatiku.
Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau
yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya
memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula
warnanya. Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan
berdosa karena selama ini kurang memperhatikan isteri.

Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum
pernah membelikan sepotong baju pun untuknya. Aku
terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurang an
isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak
kelebihanmu, wahai Maryamku. Aku benar-benar menjadi
malu pada Allah dan Rasul-Nya. Selama ini aku terlalu
sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah
kuurusi. Padahal Rasul telah berkata: "Yang terbaik di
antara kamu adalah yang paling baik terhadap
keluarganya. "

Sedang aku? Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah
menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan
baik. Sedang aku terlalu sering ngomel dan menuntut
isteri dengan sesuatu yang ia tak dapat melakukannya.
Aku benar-benar merasa menjadi suami terzalim!

"Maryam...!" panggilku, ketika tubuh berabaya gelap
itu melintas. Tubuh itu lantas berbalik ke arahku,
pandangan matanya menunjukkan ketidakpercayaan atas
kehadiranku di tempat ini. Namun, kemudian terlihat
perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Senyum
bahagia.

"Abi...!" bisiknya pelan dan girang. Sungguh, aku baru
melihat isteriku segirang ini.

"Ah, kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput
isteri?" sesal hatiku.

***

Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku.
Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang
dari bibirnya. "Alhamdulillah, jazakallahu. ..,"ucapnya
dengan suara tulus.

Ah, Maryam, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu.
Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Kenapa baru sekarang
aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud dan 'iffah
sepertimu? Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa
nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar
karena perhatianku?

Mencintai TANPA SYARAT

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko
Pratomo, Direktur Fortis Asset Management yg
sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan
Investment, beliau juga sangat sukses dlm
memajukan industri Reksadana di Indonesia .

Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar
sekali. Silahkan baca dan dihayati.

*MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT* - - -
sebuah perenungan

Buat para suami baca ya..... istri & calon
istri juga boleh....

Dilihat dari usianya beliau sudah t id ak muda
lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah
mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun
kesehariannya diisi dengan merawat istrinya
yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka
menikah sudah lebih dari 32 tahun.

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal
cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan
anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak
bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun,
menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya
menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang,
lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan,
membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat
istrinya keatas tempat tidur. Sebelum
berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan
TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia
selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah
tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh
dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang
untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya
dia pulang memandikan istrinya, mengganti
pakaian dan selepas maghrib dia temani
istrinya nonton televisi sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi
tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup
senang bahkan dia selalu menggoda istrinya
setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih
kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat
istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka,

sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno
berkumpul dirumah orang tua mereka sambil
menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka
menikah sudah tinggal dengan keluarga

masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka
dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu
semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung
berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu
semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu,
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir
bapak........ ..bahkan bapak tidak ijinkan
kami menjaga ibu" . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya
"sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan
bapak menikah lagi,kami rasa ibupun akan
mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua
bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah
tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan
merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak
diduga anak2 mereka.

"Anak2ku......... Jikalau perkawinan & hidup
didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak
akan menikah..... .tapi ketahuilah dengan
adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih
dari cukup, dia telah melahirkan kalian..
sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg
selalu kurindukan hadir didunia ini dengan
penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai
dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah
dia menginginkan keadaanya seperti Ini.

Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah
bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu
dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan
bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat
oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg
masih sakit."

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno
merekapun melihat butiran2 kecil jatuh
dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu
ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya
itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang
oleh salah satu stasiun TV swasta untuk
menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan
pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu
bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg
sudah tidak bisa apa2..

disaat itulah

meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di
studio kebanyakan kaum perempuan pun tidak
sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno
bercerita.

"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah
cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau
memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran,
perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih
istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan
sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat
saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya
bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4
orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk
cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian
bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen
untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum
tentu saya mencari penggantinya apalagi dia
sakit,,,"


BILA ANDA MERASA BAHAN RENUNGAN INI SANGAT BERMANFAAT BAGI ANDA DAN BAGI ORANG LAIN, MOHON KIRIM EMAIL INI KE TEMAN, FAMILY DAN KERABAT ANDA LAINNYA SEMOGA BERMANFAAT VERY TOUCHING..................

Boy and Girl

Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu...
Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua...
Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.

Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...
Ke Paris...Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy,

kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa...
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya...
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik.
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!

Setelah Girl pergi ke Perancis,
Boy bekerja keras...
dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...
bisnis kecil...
setiap pekerjaan dikerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl,
dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang Boy tidak hanya mempunyai mobil pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri,
ia ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi,
dia sekarang adalah seorang Boss.

Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung,
tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman.

Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
Orang-tua Girl memberitahu Boy,
Girl tidak pergi ke Paris ,
Girl terserang kanker,
Girl pergi ke surga.
Girl ingin Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu.
Girl bilang dia sangat mengerti Boy,
dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan...
kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.
Boy langsung berlutut,
berlutut di depan makam Girl,
menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos,

Mengingat semua itu,
hatinya mulai meneteskan darah...
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman,
mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka..
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali...
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."

PESAN :
Kalau kamu menginginkan semua orang di dunia ini menemukan jodohnya,
maka kirimkanlah artikel ini kepada semua orang.
Sekarang berusahalah........ mengirimkan ini ke 20 orang atau lebih,
maka orang2 di dunia ini akan menemukan pasangan hidupnya.
Termasuk teman2 kamu...kirimkan kepada mereka,
mereka seperti barang berharga yang tidak mudah ditemukan.
Mereka memberikan kita kebahagiaan, mendorong kita untuk berhasil,
mereka mendengarkan cur-hat kita dan share pujian2 mereka.
Terus kirimkan kepada teman2 kamu dan semua orang yang kamu kenal.
Apabila artikel ini kembali padamu,
kamu akan tahu kalau kamu mempunyai teman sejati....

Forward fr Dessy Margareth mail

Surat ttg Bola Persahabatan

Dear friends ,

Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang
yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi
orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk
melindunginya?

Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :
Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin
kepada dirinya sendiri?


Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang
menikmati kecantikannya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang
ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut
dikembalikan dua kali lipat?

Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan
dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah
anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan
orang tsb?

Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda
tsb pasti dikabulkan?

Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta,
menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan
jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda
lakukan.

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan , sebelum anda mencobanya
sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya
sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat
bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat). Juga, jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk
orang lainnya .. karena lebih baik memberi daripada menerima bukan?

Balada Kisah Uang 1.000 Dan 100.000

Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang oke. Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda.

Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :"Ya, ampyyyuunnnn. ......... darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan..... bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ...... Ada dapa denganmu?"

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata : "Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam. Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang
pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang
warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk. Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......."

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm... dompetnya harum sekali. Setelah dari sana, aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus.
Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu
sama teman-temanmu. "

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya : "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman.

Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!" "Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.

"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak amal musholla dan mesjid. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana....."

Quotes of commit

"Individual commitment to a group effort -- that is what makes a team work, a company work, a society work, a civilization work."
Vince Lombardi


"It was character that got us out of bed, commitment that moved us into action, and discipline that enabled us to follow through.”
Zig Ziglar


"Commitment in the face of conflict produces character.”
Unknown


"The quality of a person's life is in direct proportion to their commitment to excellence, regardless of their chosen field of endeavor.”
Vince Lombardi


"The three great essentials to achieve anything worth while are, first, hard work; second, stick-to-itiveness; third, common sense."
Thomas A Edison


"The successful person makes a habit of doing what the failing person doesn't like to do."
Thomas A Edison


"Only one who devotes himself to a cause with his whole strength and soul can be a true master. For this reason mastery demands all of a person."
Albert Einstein


"The only limit to your impact is your imagination and commitment."
Anthony Robbins


"I know the price of success: dedication, hard work, and an unremitting devotion to the things you want to see happen."
Frank Lloyd Wright

Allah Tau

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya
Dari usaha yang sepertinya sia-sia
ALLAH SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha

Ketika kau sudah menangis sekian lama
Dan hatimu masih terasa pedih
ALLAH SWT sudah menghitung airmatamu

Jika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya
Dan tidak tahu hendak berbuat apalagi
ALLAH SWT punya jawabannya

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal
Dan kau merasa tertekan
ALLAH SWT dapat menenangkanmu

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan
ALLAH SWT sedang berbisik kepadamu

Ketika segala sesuatu berjalan lancar
Dan kau ingin mengucap syukur
ALLAH SWT telah memberkatimu

Ketika sesuatu yang indah terjadi
Dan kau dipenuhi ketakjuban
ALLAH SWT telah tersenyum kepadamu

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi
Dan mimipi untuk digenapi
ALLAH SWT sudah membuka matamu

Dan memanggil dengan namamu
Ingatlah bahwa dimanapun kau
Atau kemanapun engkau menghadap
ALLAH SWT tahu

(UNknown)

Short Message Spirit

Takdir bukan masalah kesempatan, tetapi masalah pilihan hidup yang misteri hasilnya. Bukan hal yang harus dinantikan tetapi hal yang harus diraih (Willian J Bryan)

***

Harga sebuah kehebatan adalah tanggung jawab, karena disanalah teruji setiap perkataan, tindakan dan kesiapan dalam menghadapi resiko yang muncul.

***

Kita boleh saja mengalami kehabisan akal berkali-kali, namun kita tidak boleh menyerah walau hanya sekali (Mary Crowley)

***

Ubahlah hidup anda hari ini, jangan pernah bertaruh untuk masa depan.
Beraksilah sekarang, tanpa menunda-nunda

***

When you come to your boss with a problem, always have some solution ready.
Otherwise you will be giving your boss another headache. Bossess hate that!!

***

Berjuang dan berdoa adalah cara menuju apa yang kita inginkan supaya tercapai. Dan hasil akan ditentukan oleh seberapa besar cara tersebut kita lakukan.

***

“Winners never cheat” (John M. Huntman)

***

Ketulusan dan kejujuran selalu memberikan jalan-jalan baru bagi mereka dalam tantangan kehidupan

***

Tidak akan terjadi apapun kecuali didahului oleh sebuah mimpi. Impian yang mati seperti burung yang tidak dapat terbang karema sayapnya terluka.

***

Jika kita tidak mengalami kegagalan dan pahitnya kegagalan, kita tidak merasakan manisnya kesuksesan (Sri Dhamananda Nayake)

***

Waktu mendapati kesulitan yang paling berat, saat seperti itu terkadang merupakan fajar dari kesuksesan. Dengan keuletan dan usaha yang lebih keras, sukses bisa kita cipta kitakan.

***

Saat kita tahu bahwa sukses yang kita raih bukan hanya sekedar mengandalkan diri sendiri, tetapip juga andil orang lain, maka tetaplah rendah hati dan siap melayani orang lain.

***

Discipline is the bridge between dreams and achievement. Everybody has dreams, but not many people achieve their dreams because lack of discipline

***

Kita bisa tersenyum lepas. Kehidupan akan lebih indah. Senyuman sederhana yang muncul dari hati yang tulus dapat memberikan kehangatan dalam segala suasana.

***

Keunggulan adalah melakukan hal yang biasa dengan cara yang tidak biasa. (Booker T Washington)

***

Orang sukses yang beriman adalah orang yang bisa membangun landasan yang kuat dengan bata yang dilemparkan orang lain kepadanya (David Brinkley)

***

Dalam perjalanan hidup meniti kebenaran, tidak selamanya kebaikan yang ditanam mendapatkan buah kebaikan. Melakukan atau tidak melakukan sesuatu bukan karena kesenangan semata, tapi karena nurani dan kebenaran hakiki

***

Orang yang memilki kebiasaan jelek sulit untuk meraih keberhasilan. Sebaliknya orang yang memiliki kebiasaan baik, akan sulit mengalami kegagalan.

***

Penemuan terbesar dari generasi kita adalah bahwa manusia dapat mengubah cara berfikir mereka (William James)

***

In the world today, we get what we want by giving people what they want – faster and better. But we must be prepared to give first

***

James: The 21st century is the century of self-motivated life-long learning-continuous learning and skill improvement. Go to school

***

Visi saja tidaklah cukup. Ia harus digabungkan dengan perjuangan nyata. Tidaklah cukup hanya dengan memandang anak tangga. Kita harus menapaknya agar diatas.

***

Dapatkan gagasan yang baik, dan tetap berpegang teguh dengannya. Kerjakan gagasan tersebut sampai selesai. Dan selesaikan dengan benar (Walt Disney)

***

Penyesalan tidak akan dapat mengubah apapun, malah hanya menghambat langkah kita ke depan. Lakukanlah yang terbaik untuk dunia. Hidup kita pasti bermakna.

***

Orang yang optimis bukanlah orang yang karena melihat jalan mulus dihadapannya. Tetapi orang yang YAKIN 100% dan BERANI untuk mengatasi setiap cobaan yang menghadang

***

Pengalaman membuat kita mampu untuk mengenali sebuah kesalahan bilamana kita menghadapinya lagi (Franklin Jones)

***

Personalitas yang baik dapat membuka pintu kesempatan, tetapi hanya karakter yang baik yang terus membuka pintu tersebut

***

Hujan tidak akan turun apabila tidak ada awan. Hati tidak mudah timbul kebencian bila dipenuhi dengan rasa persahabatan dan cinta kasih

***

Saya bisa menerima kegagalan, setiap orang pernah gagal. Tetapi saya tidak bisa menerima orang yang tidak berusaha (Michael Jordan)

***

Tidak ada yang salah dengan perubahan, jika perubahan itu ada dijalur dan arah yang benar (Winston Churcill). Kebenaran itu tidak selamanya menyenangkan.

***

Keadaan kita hari ini adalah akumulasi dari tindakan kita di masa lalu. Maka mulailah lakukan kebaikan hari ini, saat ini, demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.

***

Tak ada yang mutlak sempurna di dunia ini. Yang ada adalah melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Itulah makna aktualisasi diri.

***

Ketika sebuah pintu tertutup, selalu ada pintu lain yang terbuka (Alexander G. Bell). Tuhan tidak akan memberikan apa-apa kepada mereka yang berpangku tangan.

***

Thinking about success, gives us confidence to take risks.
Thinking about your failures, frightens you for taking risk.
So, think your success

***

Memang kita tidak tahu kapan kita sukses datang menyapa
Jangan pedulikan itu..!
Yakini sukses pasti datang pada kita yang siap mental, tekun berusaha dan pantang putus asa.

***

Nggak ada yang mutlak sempurna di dunia ini. Yang ada hanyalah melakukan segalanya menjadi lebih baik lagi. Itulah makna perbaikan. Kita berbeda karena konsisten

***

Kedewasaan seseorang bukan diperoleh karenasekedar keberhasilan. Tapi pada ketabahan untuk menerima kerugian apapun dengan berjiwa besar.

***

AW : Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus kita miliki.
Dengan bekal kegigihan dan usaha yang konsisten, kesuksesan tidak mungkin lepas dari cengkraman kita.

***

Orang bermental lemah saat menghadapi kesulitan gampang menyerah dan patah semangat. Bagi orang yang bermental kuat, kesulitan adalah cambuk keberhasilan

***

Kekuatan bukan hasil dari kemenangan. Perjuangan anda-lah yang melahirkan kekuatan. Ketika kita mengahadapi kesulitan dan kita tidak menyerah, itulah kekuatan.

***

Napoleon berkata: Bahwa dia dapat meraih kemenangan dalam setiap peperangan, karena dia memahami arti dari 5 menit. Masa depan penuh persaingan, hargailah diri kalian.

***

Kita jatuh bukan karena gunung yang tinggi, namun karena kerikil yang kecil. Maka perhatikan dan jaga setiap langkah kaki kita agar tetap tegar! Semangat! Gesit dan waspada!

***

Gosip adalah ketika anda mendengar sesuatu yang anda sukai dari orang yang tidak anda sukai (Earl Wilson). Bijaksanalah dengan setiap informasi

***

Tuhan tidak akan memberikan apa-apa kepada mereka yang hanya berpangku tangan. (West African Proverb)

***

Memang, kita tidak tahu kapan kita akan sukses, tapi tidak usah cemas!! Karena sukses pasti datang kepada mereka yang siap secara mental, tekun belajar dan gigih mewujudkannya.

***

Pada detik-detik yang menyengsarakan, jangan pernah kehilangan harapan. Hujan yang lebat dihasilkan dari mendung yang gelap (Peribahasa Persia)

***

Sering orang bilang hidup adalah sandiwara, setuju atau tidak, yang penting apapun peranan kita di kedupan ini, harus kita jalankan dengan jujur dan tulus.

WELCOME POSTING

Hai..Hai..
Selamat datang di TENDA SEMANGAT!!!

Kenapa dipiliih nama TENDA SEMANGAT??
Karena, diharapkan setelah membaca blog ini, para pembaca bisa ngedapetin sesuatu. Sesutu yang bisa menimbulkan, menambah, memupuk semangat. Karena pada posting2 berikutnya, TENDA SEMANGAT akan posting sesuatu yg bisa bikin semangat

Tadinya sih, mau sok2an pake bahasa inggris,
sempet kepikiran beberapa kata kaya :
"youngladiesspirit" ,tapi dibatalin. Karena tidak mau ada penspesialisasian gender.
"spiritcorner" ,tp sudah ada yang pakai. Lagipula, kurang indonesia.
Pada akhirnya, terlintaslah sebuah nama : TENDA SEMANGAT.

Sumber sumber postingan TENDA SEMANGAT berasal dari pikiran pribadi pendiri TENDA SEMANGAT, email-email yang bisa bikin semangat dari milis2 yang diikuti oleh TENDA SEMANGAT, buku2 motivasi, dan masih banyak lagi.

untuk menghubungi pendiri TENDA SEMANGAT,
hubungi : tendasemangat@yahoo.com

thanks for visit